Mencegah Krisis Pangan Di palu-sigi IMM Kota Palu Memberi Solusi - Jasminms

Jasmin M Sahrudin Blogger Membahas berbagai macam jenis berita baik berita umum maupun khusus

Breaking

Monday, May 31, 2021

Mencegah Krisis Pangan Di palu-sigi IMM Kota Palu Memberi Solusi

 

 (immawan Rulban Ketua bidang organisasi pc imm kota palu)

Jasminms - Wabah virus corona [COVID-19] memasuki bulan ke empat. Jutaan masyarakat di dunia terserang virus tersebut, sebagian sembuh dan jumlah kematian juga cukup tinggi. Bagaimana kondisi pangan global, khususnya di Indonesia, selama maupun pasca-wabah virus COVID-19?
Percaturan pangan global dilihat dari neraca perdagangan dunia. Indeks harga pangan FAO sudah turun 1 persen mulai Februari 2020. Sepertinya, akan terus mengalami penurunan, sebab kekuatan besar pangan yang masih bertumpu pada USA dan Tiongkok terkendala wabah virus COVID-19 yang berat.
“Kalau mengikuti pernyataan beberapa petinggi negara di Eropa, Amerika dan Asia, beberapa bulan ke depan setiap negara masih memikirkan dirinya sendiri. Jadi, kalau stok pangan di dalam negeri kurang, siap-siap saja untuk gigit jari

virus corona (Covid-19) di seluruh Indonesia, termasuk palu, mencatatkan satu fenomena khas. Serangan wabah penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia ini sebagian besar korbannya warga di wilayah perkotaan. Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan lainnya mencatatkan jumlah warga positif terpapar corona lebih banyak dibanding warga di tiap kabupaten/kota di masing-masing provinsi. Sifat penyebaran wabah ini kontak antarmanusia.
 
Mekanisme untuk menghindari adalah tak kontak secara langsung antara orang satu dengan lainnya. Social and physical distancing pola pencegahan yang wajib dilakukan. Kalau mau lebih keras dan ekstrim adalah lockdown policy seperti berlaku di sejumlah negara, seperti RRC, India, Malaysia, Philipina, Vietnam, dan lainnya.
Sekali pun terdapat warga desa yang terpapar virus corona, jumlah mereka tak sebanding dengan warga kota. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan mesti berjuang keras untuk mempertahankan agar desa tak sampai terpapar corona.
Hal itu penting, karena sebagian besar penduduk kita berada di pedesaan. Argumentasi lainnya adalah karena desa adalah lokasi produksi pangan. Terlebih di Jatim, sumbangsih desa dalam produk pangan sangat besar. Tak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan warga kota palu dan sigi.


       Wabah virus corona terbukti berdampak akut menyerang sendi-sendi perekonomian warga perkotaan, baik yang bekerja di sektor industri manufaktur, perdagangan, jasa, dan UMKM. Pukulan telak tersebut dipastikan berdampak pada koreksi pertumbuhan ekonomi lokal, regional, dan nasional. Hal ini yang kemudian menjadi perhatian IMM kota Palu, bahwa kota palu tidak selamanya dalam kondisi baik-baik perokonomiannya, begitu juga daerah-daerah lain yang berada di sulteng, Karena kita di palu belum lama mengalami krisis ekonomi, maka dari itu kita mempersiapkan  apa saja yang menjadi tugas kita sebagai organisasi maupun lembaga yang terkait dalam pemulihan pangan dan ekonomi, IMM kota Palu Bekerja sama dengan Laziz muh sigi, dalam rangka menjaga kestabilan pangan yang berada di kota palu khususnya yang berada di sulteng. ada beberapa metode IMM palu dan Lazizmuh Untuk mewujudkan itu, Yaitu salah satunya open donasi dan relasi sosial. ujar jasrin ( Ketum imm palu )

Kemungkinan besar angka pertumbuhan ekonomi nasional bakal teerkoreksi tajam, di bawah 3,5 persen. Apalagi jika penanganan wabah virus corona ini tak cepat tuntas. China membutuhkan tempo sekitar 2 bulan menuntaskan corona di Wuhan di Provinsi Hubei. Harapan kita rezim Jokowi-Ma’ruf Amin bisa lebih cepat.
Dalam konteks menekan penyebaran wabah virus corona ini, otoritas kekuasaan di Jatim khususnya, selayaknya memberikan perhatian pula pada stabilitas masyarakat dan warga pedesaan. Sebab, sebagian besar penduduk sulteng bertempat tinggal di pedesaan dan desa memberikan kontribusi besar pada stabilitas dan ketahanan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk sigi-palu SULTENG
 (foto rapat imm palu bersama Lazizmuh sigi )
 IMM PALU untuk sementara ini kita harus menjaga diri dari penyebaran covid-19 dengan cara Self defense.

Mekanisme self defense yang dilakukan sebagian warga desa, dengan cara menutup wilayah desanya dari masuknya warga luar yang dicurigai terpapar virus corona, tak selayaknya, semata-mata dibaca dalam perspektif politik. Yakni resistensi warga desa terhadap policy kekuasaan yang tetap membuka semua wilayah RI di tengah meruyaknya wabah virus corona.

Mekanisme pertahanan diri warga desa tersebut, secara langsung maupun tak langsung, bermakna bahwa warga desa bertindak preventif untuk melakukan langkah penyelamatan stabilitas kesehatan dan jiwanya. Dalam makna lain, warga desa sedang mempertahankan aktifitas sosial ekonominya di sektor pertanian. Hal itu mengandung nilai strategis sangat tinggi.

Sektor pertanian dalam arti luas, yang tetap bertahan dan tak terpapar wabah virus corona di saat ini menjadi penopang penting stabilitas ketahanan pangan dan pangsa pasar lapangan kerja, di tengah keterancaman sektor industri manufaktur, perdagangan, jasa, dan UMKM akibat wabah virus corona. Sekali lagi desa memberikan kearifan tinggi dalam penyelamatan warga akibat wabah virus corona. Selamatkan desa, selamatkan SULTENG, dan selamatkan Indonesia.


-JMS-


No comments:

Post a Comment

Fastabiqul Khairaat😊