Anggota DPRD Palu Ikut Menari di Palu Menari Festival - Jasminms

Jasmin M Sahrudin Blogger Membahas berbagai macam jenis berita baik berita umum maupun khusus

Breaking

Thursday, December 1, 2022

Anggota DPRD Palu Ikut Menari di Palu Menari Festival

jasminms. Ajang Palu Menari Festival yang dihelat Komunitas Seni Lobo tahun ini berbeda dengan festival yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, tak kurang dari anggota DPRD Kota Palu, Muthmainnah Korona ikut menari pada acara itu.

Muthmainnah yang akrab disapa Neng pada Festival yang digelar di Rumah Seni Sjahrir Lawide, Tavanjuka, Kota Palu sejak Senin (28/11) lalu itu terlihat begitu lincah meliuk-liukkan badannya mengikuti alunan music yang mengiringinya.

“Ini surprise,” celetuk seorang pemuda yang mengaku sejak hari pertama terus mengikuti acara tersebut hingga hari terakhir, Rabu (30/11/2022) malam.

Dian Anggriani Putri dalam tari Survival Reflex pada Palu Menari Festival. (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Di akun medsosnya, Muthmainnah sebelumnya mengupload persiapan yang dilakukannya. Di lini masanya ditunjukkan viodeo singkat tentang tari kontemporer yang dijanjikan akan ditampilkan pada festival tersebut.

Benar adanya, di penghujung pertunjukan tari itu, Muthmainnah yang mengenakan jaket “levis” tampil dari balik panggung dalam remang lampu. Musik yang mengiringi mengantar gerakannya, berputar dan lalu berjingkrak.

“Tari ini berjudul Perempuan harus Bangkit,” ujarnya.

Sri Wulan Devi dalam tari Ni Made Sri Wulan Devi pada Palu Menari Festival, (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Sebelumnya, festival tiga hari itu menampilkan sejumlah penari dan koreografer terpilih dari beberapa daerah termasuk Gorontalo, di antaranya Tasya Qumaira (Palu), Ardan (Donggala), Dian Sarkawai (palu), Rintha (Buol), Sri Wulan Devi (Palu), Muhammad Ikbal Daud (Gorontalo).

Selain penari dan koreografer tersebut, ada pula pertunjukan special dari Listy Lestari, Sanggar Seni Sensasi, Bengkel Seni Balia, SMPN 15 Palu, Komunitas Avobulava, dan Komunitas Pelajar Berbudaya.

Festival yang disebut sebagai proses pengkaryaan tersebut digelar kembali setelah sebelumnya vakum akibat pandemic COVID-19. Terakhir dilaksanakan pada 2019.

Koordinator Komunitas Lobo Ipin Cevin mengatakan, festival tersebut menjadi ajang bagi para seniman, terutama seniman tari untuk mengekspresikan diri sekaligus mengapresiasi karya-karya.

Ipin mengaku, meskipun dilaksanakan di ruang yang terbatas, namun festival itu tidak mengurangi nilai dan semangat bagi orang-orang yang berproses di dalamnya. Bahkan ia mengaku terharu karena meskipun dengan banyak keterbatasan, namun antusias warga dan juga seniman sangat besar.

Ia berharap event seperti itu akan memantik para seniman lainnya untuk semakin banyak berkarya. (afd)

No comments:

Post a Comment

Fastabiqul Khairaat😊