Tentang dua Anak yang Menimbah ilmu buat Umi dan abi Tercinta - Jasminms

Jasmin M Sahrudin Blogger Membahas berbagai macam jenis berita baik berita umum maupun khusus

Breaking

Tuesday, September 29, 2020

Tentang dua Anak yang Menimbah ilmu buat Umi dan abi Tercinta

 𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏-𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏, 𝒓𝒐𝒅𝒂 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒏𝒈 𝑩𝒆𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒅𝒆 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑱𝑻 859 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆 𝒀𝒐𝒈𝒚𝒂𝒌𝒂𝒓𝒕𝒂 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒌𝒆 𝒐𝒇𝒇 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑩𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒖𝒕𝒊𝒂𝒓𝒂 𝑺𝑰𝑺 𝑨𝒍𝒋𝒖𝒇𝒓𝒊𝒆 𝒑𝒖𝒌𝒖𝒍 11.00 𝑾𝒊𝒕𝒂. 𝑫𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎𝒏𝒚𝒂, 𝒅𝒖𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒖 𝑵𝒊’𝒎𝒂𝒍 𝑨𝒃𝒅 𝑨𝒘𝒘𝒂𝒃 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒉𝒂𝒍𝒊𝒅 𝑺𝒂𝒊𝒇𝒖𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒌𝒖𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒋𝒖 𝑷𝒖𝒍𝒂𝒖 𝑰𝒍𝒎𝒖, 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒏𝒕𝒖𝒕 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑨𝒍-𝑸𝒖𝒓’𝒂𝒏.

𝑲𝒂𝒎𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒌𝒆 𝒈𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈 𝑷𝒐𝒏𝒅𝒐𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝑺𝑴𝑷𝑰𝑻 𝑩𝒂𝒊𝒕𝒖𝒍 𝑸𝒖𝒓’𝒂𝒏 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊𝒄 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒐𝒍 (𝑩𝒂𝒍𝒒𝒊𝒔) 𝑷𝒐𝒏𝒋𝒐𝒏𝒈 𝑮𝒖𝒏𝒖𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒅𝒖𝒍, 𝒀𝒐𝒈𝒚𝒂𝒌𝒂𝒓𝒕𝒂. 𝑳𝒂𝒎𝒃𝒂𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒊, 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒅𝒊 𝑮𝒂𝒕𝒆 6 𝑹𝒖𝒂𝒏𝒈 𝑻𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝑩𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒖𝒕𝒊𝒓𝒂 𝑺𝑰𝑺 𝑨𝒍𝒋𝒖𝒇𝒓𝒊𝒆. 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒂𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒐𝒂, 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒊, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒕𝒂𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌-𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒅𝒆𝒔𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒇𝒂𝒔𝒎𝒖.



2


DIA kuberi nama Khalid Saifullah. Nama ini kami nisbatkan kepada Sahabat Rasulullah SAW, Khalid bin Walid ra yang oleh Nabi SAW diberi gelar Saifullah (pedang Allah). Dia lahir dengan tanggal unik. Lahir hari Senin tanggal 1 Bulan kesembilan (September) 2008 dalam sistem penanggalan Miladiyah (Masehi) dan bertepatan dengan tanggal 1 Bulan kesembilan (Ramadhan) 1429 dalam sistem almanak Hijriah.


Kesehariannya, dia sering kami panggil dengan gelar “PANGLIMA” atau “Si Pedang”. Gelar ini juga merujuk pada riwayat keberanian Khalid ibn Walid, Sang Panglima penakluk Palestina, yang selalu merindukan Syahid namun harus bertemu dengan Sang Munkar Nakir justru di ranjang rumahnya yang sederhana.


12 tahun berkembang dan berinteraksi dengan kami, tentu tidak terhitung kenangan manis. Perilakumu yang kadang membuat kami kesal dan jengkel, jika diingat saat ini, justru membuat kami tersenyum dan tak terasa air mata pun meleleh. Sikapmu yang selalu riang, serta mulutmu yang seakan tak pernah berhenti bertanya, tentang apa saja, kini kembali terbayang dan terulang di benak kami, Abi dan Ummimu.


Atau kisahmu yang tidak segan protes dan selalu ada saja jawaban jika diberi peringatan atau hukuman, akan selalu menjadi kenangan manis bagi kami. Maafkan Abi dan Ummi sayang, jika kami mungkin terlalu keras memberi hukuman, atau mungkin hukuman yang kami berikan, melebihi kadar kesalahan yang engkau lakukan.


Yang selalu Abi ingat, ketika engkau dihukum di mimbar masjid dan diminta berulang-ulang mengucapkan sumpah, agar tidak mengulang kesalahan bermain saat shalat. Dengan nada memelas dan isak tangis, engkau pun bersumpah untuk tidak mengulang kesalahan itu. Lalu engkau pun ku peluk erat, dan membisik dengan kasih sayang. “Kholid mestinya bersyukur, masih Abi yang tegur dan beri hukuman. Bagaimana Kalau Allah yang marah dan hukum Kholid.” Engkau tak menjawab, hanya mengangguk pelan sambil menyeka air mata di pipimu yang polos. Ketika itu, Engkau belum berusia 4 tahun.


Melepas kepergianmu menuntut ilmu bersama abangmu Ni’mal Abd Awwab di tengah pandemi Covid 19 saat ini, sebenarnya bukan pilihan bagi kami, sebab memang tidak ada pilihan lain. Walaupun sungguh berat, apalagi kami tidak diperkenankan mengantarkanmu sampai ke bilikmu di pondok, sehingga dengan berbagai pertimbangan, kami hanya bisa mengantarmu sampai ke bandara Mutiara SIS Aljufrie.


Ketika ada panggilan dari pondokmu agar segera masuk dan memulakan pembelajaran Luring, kami bersyukur sekaligus pasti sedih. Lumrah kami sedih, karena harus berpisah sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sampai benar-benar wabah ini mereda dan selesai.


Kami bersyukur, karena kalian harus memulakan pelajaran secara tatap muka. Sebab belajar tentang Al-Qur’an, tidak hanya belajar tentang pengetahuan, tetapi lebih dari itu. Kalian ditanamkan tentang karakter Al-Qur’an. Menanamkan karakter, itulah yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi, secanggih apapun.


Kalian adalah investasi kami, sebab hanya doa kalian yang insya Allah akan melapangkan jalan kami ketika nanti menuju Hari Penghakiman dan menjadi amalan tak terputus, ketika kami menghadap Illahi Rabbi.


Selamat belajar Sayang. Abi dan Ummi, adik Ibroh (Ahmad Khalil Ibrahim) dan Mehmed (Muhammad Ikhwanul Muslimin), akan selalu merinduimu. Semoga kesedihan kita saat ini, Allah gantikan kelak dengan kegembiraan di Surga-Nya nanti.


Kami tunggu janjimu Anakku sayang, untuk memberikan sepasang Mahkota kelak di Hari Kiamat.


#AbiUmmiSayangKhalid_Abang

No comments:

Post a Comment

Fastabiqul Khairaat😊