Butuh Adanya Relevansi Dalam Gerakan Mahasiswa - Jasminms

Jasmin M Sahrudin Blogger Membahas berbagai macam jenis berita baik berita umum maupun khusus

Breaking

Tuesday, October 10, 2023

Butuh Adanya Relevansi Dalam Gerakan Mahasiswa

 Ormawa atau Organisasi Kemahasiswaan kini


menghadapi problem minim peminat. Tepatnya di tengah gebyar marak saat ini program di luar kampus yang terasa berbonus lebih besar. Organisasi kemahasiswaan perlu ada pembaruan relevansi.


Aktivis Mahasiswa Kota Palu, Jasmin M Sahrudin  berbagi pengalaman lika-liku minat organisasi selama kepemimpinanya di beberapa Organisasi. Saat ini minat keikutsertaan mahasiswa ikut ambil bagian dalam berorganisasi memang masih tinggi.


Namun, dalam skala lebih kecil dalam program kerja organisasinya, peminatnya memang mengalami penurunan. Sehingga kesulitan dalam mencari anggota kepanitiaan untuk terlibat dalam program kerja.


"Tapi, penting untuk memahami bahwa jangan sampai terjerembab untuk menyalahkan keadaan tanpa introspeksi sejauh apa harus merestrukturisasi program," ujarnya.


Penataan Relevansi Organisasi Organisasi menjadi sarana pembelajaran hal fundamental sebagai seorang mahasiswa untuk mengarungi dunia pasca-kuliah. Menariknya sekarang ini, minat mahasiswa lebih condong untuk mengikuti kegiatan dengan benefit seperti program magang, Dan lainnya.


Ormawa tidak mampu menawarkan hal-hal yang mahasiswa lebih butuhkan. Sementara karakter mahasiswa sekarang senang dengan hal praktis dan efektif.


"Hal itu sah-sah saja mengingat karakter tiap generasi pasti berbeda-beda. Misalnya, gen Z yang cenderung lebih ingin semua hal selesai dengan cepat dan instan. Serta terlaksana secara lebih individualis," tuturnya.


Karena itu, Jasmin mengungkapkan bahwa perlu ada penataan ulang relevansi organisasi mahasiswa agar menarik minat mereka. Ormawa yang sehat akan mengajarkan loyalitas, ketahanan kerja, kreativitas, mentalitas, kepemimpinan, dan strategi pemecahan masalah.


(setidaknya menurut Prof. Amin Abdullah) adalah dia yang tersemai dalam dirinya Nilai Tauhid. Nilai yang tidak mengekang tetapi membebaskan (Liberation). Terelaborasi dalam dirinya Nalar Teologis (Ar-ruyah al-ilahiayah), Nalar Filosofis (Ar-ruyah al-falsafiyyah) dan Nalar Etis (Al-qiyam al-asasiyah) yang dalam konsepsi ideologis IMM disebut sebagai Tri Kompetensi Dasar (Spritualitas, Intelektualitas dan Humanitas).

"Hal-hal tersebut menurut saya sulit didapatkan di ruang-ruang yang mendapat feedback materi," ungkapnya.


No comments:

Post a Comment

Fastabiqul Khairaat😊